Mengapa Premi Asuransi Kebakaran Bisa Berbeda? Ini Penyebabnya

Shintia M

Mengapa Premi Asuransi Kebakaran Bisa Berbeda Ini Penyebabnya

Temukan alasan mengapa premi asuransi kebakaran bisa berbeda dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Asuransi kebakaran merupakan salah satu bentuk perlindungan penting bagi pemilik properti untuk mengantisipasi kerugian akibat kebakaran. Namun, banyak orang bertanya-tanya mengapa premi asuransi kebakaran bisa berbeda-beda antara satu properti dengan properti lainnya.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan premi tersebut, mulai dari lokasi, jenis bangunan, hingga nilai pertanggungan. Dalam artikel ini, kami akan membahas penyebab utama perbedaan premi asuransi kebakaran agar Anda lebih memahami dan dapat memilih perlindungan yang tepat.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Premi Asuransi Kebakaran

1. Nilai Bangunan

Premi asuransi kebakaran ditentukan berdasarkan persentase tertentu dari nilai total yang dibutuhkan untuk membangun kembali bangunan tersebut jika terjadi kebakaran. Setiap bangunan mungkin memiliki nilai premi yang berbeda tergantung pada biaya pembangunan kembali.

Misalnya, jika biaya untuk membangun kembali sebuah rumah adalah Rp700 juta dan persentase premi yang ditetapkan oleh perusahaan asuransi adalah 0,1295%, maka premi yang harus dibayar adalah Rp700 juta x 0,1295% = Rp906.500.

Premi minimum yang sering ditetapkan oleh perusahaan asuransi adalah Rp100.000, namun jumlah ini bisa lebih tinggi tergantung pada nilai bangunan.

2. Luas Bangunan

Luas bangunan juga berperan penting dalam menentukan nilai bangunan itu sendiri, yang selanjutnya memengaruhi besarnya premi asuransi. Biaya untuk membangun kembali bangunan setelah kebakaran biasanya dihitung per meter persegi.

Misalnya, jika biaya pembangunan adalah Rp4 juta per meter persegi, maka bangunan dengan luas 200 m² akan memiliki nilai bangunan sebesar Rp800 juta, sementara bangunan dengan luas 100 m² akan bernilai Rp400 juta.

See also  Kesalahan Fatal yang Sering Terjadi Saat Membeli Asuransi Jiwa

Perbedaan luas ini secara signifikan mempengaruhi total premi yang harus dibayar, karena premi dihitung berdasarkan total nilai bangunan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Premi Asuransi Kebakaran

1. Fungsi Bangunan

Salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya premi asuransi kebakaran adalah fungsi dari bangunan itu sendiri. Bangunan dapat memiliki berbagai fungsi, seperti tempat tinggal (rumah), rumah toko (ruko), atau rumah kantor (rukan).

Ruko dan rukan biasanya menghadapi premi yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumah. Alasan utamanya adalah karena ruko dan rukan sering kali melibatkan aktivitas usaha yang meningkatkan risiko terjadinya kebakaran, seperti penyimpanan barang dagangan atau penggunaan peralatan listrik yang intensif.

Ini membuat aset tersebut memiliki risiko yang lebih tinggi, yang secara langsung mempengaruhi besarnya premi asuransi.

2. Konstruksi Bangunan

Konstruksi Bangunan
Foto: Unsplash/Evgeniy Alyoshin

Konstruksi bangunan juga memainkan peran krusial dalam penentuan premi asuransi kebakaran, di mana bangunan dibagi menjadi tiga golongan berdasarkan bahan konstruksi dan ketahanannya terhadap api:

  • Kelas I: Bangunan dalam kategori ini umumnya terbuat dari beton, baja, atau bahan tahan api lainnya. Komponen pendukung seperti lantai, partisi, dan jendela juga dibuat dari bahan yang tidak mudah terbakar. Bangunan dengan konstruksi kelas I cenderung memiliki risiko kebakaran yang lebih rendah, sehingga premi asuransi untuk bangunan ini umumnya lebih murah.
  • Kelas II: Bangunan kelas ini serupa dengan kelas I dalam hal penggunaan bahan tahan api, namun masih memperbolehkan penggunaan kayu atau bahan mudah terbakar lainnya dalam beberapa struktur penunjang. Walaupun masih cukup tahan terhadap api, risiko kebakaran sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan bangunan kelas I.
  • Kelas III: Bangunan ini tidak memenuhi kriteria konstruksi kelas I atau II, seringkali karena terbuat dari bahan yang lebih mudah terbakar atau memiliki struktur yang lebih rentan terhadap api. Bangunan kelas III biasanya dianggap memiliki risiko kebakaran yang paling tinggi, sehingga menghasilkan premi asuransi yang lebih mahal.
See also  Apa Saja Perbedaan Polis Asuransi dengan Kontrak Lainnya?

Premi asuransi kebakaran, oleh karena itu, dihitung berdasarkan kombinasi dari fungsi bangunan dan jenis konstruksinya. Bangunan dengan fungsi komersial dan konstruksi yang lebih rentan terhadap kebakaran biasanya akan dikenakan premi yang lebih tinggi.

Pemahaman tentang bagaimana aspek-aspek ini mempengaruhi risiko adalah kunci untuk mengelola dan meminimalkan biaya asuransi kebakaran.

Faktor Lingkungan Sekitar dalam Penentuan Premi

Dalam proses penentuan premi asuransi kebakaran, perusahaan asuransi sering melakukan survei lingkungan sekitar lokasi bangunan.

Faktor-faktor seperti keberadaan bangunan di area yang rawan kebakaran, kepadatan penduduk, zona bencana alam, atau lingkungan yang didominasi oleh konstruksi bangunan dari bahan mudah terbakar seperti kayu, secara signifikan dapat mempengaruhi tingkat risiko dan besaran premi yang ditetapkan.

Riwayat kerugian sebelumnya dari bangunan yang bersangkutan juga turut diperhitungkan untuk mengukur potensi risiko di masa depan.

Perluasan Manfaat dalam Polis Asuransi Kebakaran

Polis asuransi kebakaran dasar umumnya menawarkan perlindungan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh nyala api langsung, asap, sambaran petir, ledakan, atau kejatuhan pesawat terbang.

Namun, untuk risiko yang lebih luas, pemilik polis dapat memilih untuk memperluas manfaat yang ditawarkan oleh polis mereka. Perluasan ini dapat mencakup perlindungan terhadap:

  • Kerusuhan, Huru-hara, dan Pemogokan: Perlindungan terhadap kerusakan akibat tindakan massa yang tidak terkontrol.
  • Terorisme dan Sabotase: Meliputi kerusakan akibat tindakan terorisme dan upaya sabotase.
  • Bencana Alam: Melindungi bangunan dari kerusakan yang disebabkan oleh angin kencang, badai, topan, banjir, dan kerusakan saluran air.
  • Bencana Geologi: Termasuk kerusakan akibat gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami.
  • Kebongkaran atau Pencurian: Menyediakan perlindungan jika terjadi pencurian atau perusakan properti.
See also  Apa Saja Perbedaan Polis Asuransi dengan Kontrak Lainnya?

Mengaktifkan perluasan manfaat ini membutuhkan pembayaran premi tambahan di luar premi pokok. Pemilik polis harus menimbang risiko dan potensi kerugian yang mungkin terjadi, serta mempertimbangkan apakah perluasan manfaat tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial mereka.

Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi premi asuransi kebakaran, Anda dapat membuat keputusan yang lebih bijak dalam memilih polis asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi properti Anda.

Setiap faktor seperti lokasi, jenis bangunan, dan nilai pertanggungan memainkan peran penting dalam menentukan besarnya premi yang harus dibayar.

Semoga informasi ini bermanfaat dalam membantu Anda memahami dan mengelola asuransi kebakaran dengan lebih baik. Tetaplah waspada dan pastikan properti Anda terlindungi dengan perlindungan asuransi yang tepat.

Also Read

Bagikan:

Tags