7 Strategi Penting agar Bisnis Tidak Ambruk di Tengah Pandemi

Shintia M

Strategi Penting agar Bisnis Tidak Ambruk di Tengah Pandemi

Pelajari berbagai strategi penting agar bisnis Anda tetap bertahan dan tidak ambruk di tengah pandemi yang penuh tantangan ini.

Pandemi COVID-19 telah membawa dampak besar bagi dunia bisnis di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Banyak perusahaan yang menghadapi tantangan berat untuk tetap bertahan di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.

Untuk memastikan bisnis Anda tidak ambruk di tengah pandemi, dibutuhkan strategi yang tepat dan adaptasi yang cepat terhadap perubahan. Artikel ini akan membahas tujuh strategi penting yang dapat Anda terapkan agar bisnis tetap berjalan dan bahkan berkembang di masa sulit ini.

1. Melakukan Restrukturisasi Kredit

Pandemi COVID-19 telah menyebabkan banyak bisnis mengalami penurunan pendapatan secara signifikan akibat pembatasan sosial yang diberlakukan untuk menghambat penyebaran virus.

Situasi ini sering kali mengakibatkan pemasukan yang tidak cukup untuk menutupi pengeluaran, termasuk kewajiban membayar utang. Dalam kondisi seperti ini, restrukturisasi kredit menjadi sebuah opsi strategis.

Sebagai pemilik bisnis yang terdampak, mengajukan restrukturisasi kredit kepada lembaga keuangan bisa menjadi langkah vital. Banyak bank dan lembaga multifinance telah memberikan kemudahan restrukturisasi untuk pelaku usaha yang terkena dampak pandemi.

Restrukturisasi ini bisa berupa perpanjangan jangka waktu pelunasan atau penyesuaian suku bunga, yang dapat membantu meringankan beban keuangan dan menjaga kelangsungan arus kas.

2. Menunda Rencana Penambahan Modal Kerja

Dampak ekonomi dari pandemi yang tiba-tiba dan masif membuat perencanaan bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya mungkin tidak lagi relevan atau bahkan feasible.

See also  Berbisnis Franchise Es Teh, Peluang Usaha Murah dengan Modal di Bawah Rp 1 Juta

Dalam konteks ini, sangat penting untuk menjaga fleksibilitas dalam strategi bisnis, termasuk menunda rencana yang membutuhkan investasi besar atau penambahan utang, seperti ekspansi atau pembelian aset baru.

Menunda penambahan modal kerja bukan hanya mengurangi risiko keuangan tetapi juga memberi waktu kepada bisnis untuk menilai ulang dan menyesuaikan strategi dengan kondisi pasar terkini.

Langkah ini dapat dilihat sebagai strategi bertahan selama ketidakpastian masih tinggi, dengan fokus pada stabilisasi operasi saat ini. Ketika situasi mulai membaik dan pasar mulai pulih, Anda dapat kembali mempertimbangkan untuk melaksanakan rencana ekspansi atau investasi dengan lebih aman.

3. Menegosiasikan Biaya Sewa

Biaya sewa merupakan salah satu komponen biaya tetap yang sering memberatkan operasional bisnis, terutama di masa krisis seperti pandemi COVID-19. Biaya ini bisa meliputi sewa kantor, lokasi usaha, atau gudang.

Ketika pendapatan usaha turun drastis karena pembatasan sosial, sementara biaya tetap seperti sewa masih harus dibayar, ini bisa menjadi beban finansial yang berat.

Dalam situasi ini, sangat disarankan untuk berkomunikasi dengan pemilik properti mengenai potensi restrukturisasi pembayaran sewa. Anda bisa menegosiasikan beberapa opsi, seperti penundaan pembayaran sewa untuk beberapa waktu atau bahkan pemotongan tarif sewa selama periode tertentu.

Pemilik properti cenderung akan terbuka dengan negosiasi ini karena mereka juga menghadapi tantangan serupa dalam menemukan penyewa baru di tengah kondisi pasar yang tidak stabil. Menjalin dialog yang konstruktif bisa memberi solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.

See also  Catat! 5 Bisnis Online untuk Pelajar Tanpa Modal

4. Bersikap Transparan dengan Para Pekerja

Bersikap Transparan dengan Para Pekerja
Foto: Pexels/Mikael Blomkvist

Krisis dalam bisnis tidak hanya mempengaruhi pemilik usaha tetapi juga para pekerja yang bergantung pada kelangsungan usaha tersebut. Keterbukaan dan transparansi dengan karyawan sangat penting dalam situasi ekonomi yang sulit.

Sebagai pemilik bisnis, Anda harus mendiskusikan secara terbuka tentang kondisi keuangan perusahaan dan dampaknya terhadap operasional termasuk gaji dan keamanan pekerjaan.

Jika keuangan perusahaan masih memungkinkan untuk membayar gaji karyawan secara penuh, maka informasikan hal tersebut kepada karyawan untuk menenangkan pikiran mereka.

Namun, jika perusahaan mengalami kesulitan finansial yang serius, penting untuk menjelaskan semua opsi yang ada, termasuk potensi pengurangan gaji atau pemutusan hubungan kerja.

Langkah ini, meskipun sulit, akan membantu membangun kepercayaan dan mempertahankan transparansi, sehingga karyawan bisa memahami situasi yang dihadapi dan bersiap untuk kemungkinan perubahan.

5. Melakukan Kerjasama Promosi dengan Pebisnis Lain

Dalam situasi di mana pasar lesu akibat pembatasan sosial, penting untuk tetap menjalankan kegiatan pemasaran, meskipun dengan anggaran yang lebih terbatas. Salah satu cara efektif untuk mengoptimalkan anggaran promosi adalah melalui kerjasama dengan pebisnis lain.

Ini bisa berarti berbagi biaya iklan di media atau platform tertentu, sehingga beban biaya promosi dapat dibagi rata. Alternatif lain, Anda bisa melakukan pertukaran tempat promosi, seperti menaruh brosur produk Anda di gerai mitra dan sebaliknya, sehingga kedua pihak mendapatkan eksposur tambahan tanpa biaya signifikan.

6. Memperluas Pasar dengan Go Online

Pembatasan sosial mengungkapkan pentingnya memiliki kanal penjualan online. Jika bisnis Anda belum memiliki kehadiran online yang kuat, sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulainya. Untuk usaha kecil dan menengah, langkah awal yang baik adalah bergabung dengan platform e-commerce yang ada.

See also  Strategi Memanfaatkan Media Sosial untuk Mengembangkan Bisnis Kecil

Banyak platform e-commerce menawarkan kemitraan yang termasuk pelatihan dan dukungan untuk membantu Anda memulai dan mengoptimalkan operasi online. Ini tidak hanya membuka bisnis Anda ke pasar yang lebih luas tapi juga memudahkan pengelolaan bisnis di kondisi pasar saat ini.

7. Membuat Produk Baru

Salah satu strategi untuk bertahan selama masa pandemi adalah melalui inovasi produk. Mempertimbangkan perubahan dalam permintaan konsumen akibat pembatasan sosial, mengembangkan produk baru yang relevan dengan situasi saat ini bisa sangat efektif.

Sebagai contoh, desainer fashion yang biasanya fokus pada pakaian pesta dapat beralih ke produksi alat pelindung diri seperti masker atau pelindung wajah, yang permintaannya meningkat. Diversifikasi produk ini tidak hanya dapat membantu bisnis tetap beroperasi tetapi juga membuka peluang pertumbuhan baru.

Dengan menerapkan tujuh strategi penting tersebut, Anda dapat memperkuat fondasi bisnis dan meningkatkan daya tahan terhadap berbagai tantangan yang muncul selama pandemi. Ingatlah bahwa fleksibilitas dan inovasi adalah kunci untuk bertahan dan berkembang dalam situasi yang tidak menentu.

Semoga informasi ini membantu Anda dalam merumuskan langkah-langkah strategis untuk menjaga kelangsungan bisnis Anda. Tetap semangat dan terus berinovasi untuk menghadapi masa depan yang lebih baik.

Also Read

Bagikan:

Tags